Training Akuntansi Air – Water Scarcity Program (WSP)

Setelah Workshop Kick-Off Meeting Water Scarcity Program pada akhir Agustus, kami telah berhasil memulai Pelatihan Akuntansi Air atau Training Water Accounting secara offline selama 4 (empat) hari, dari tanggal 29 Agustus – 1 September. Para pelatih dihadirkan dari Future Water yang didukung oleh the United Nations Food and Agriculture Organization (FAO), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Acara ini mengumpulkan 42 (empat puluh dua) peserta pelatihan.
Training Water Accounting ini merupakan bagian pertama dari rangkaian workshop training dengan Water Scarcity Program yang berfokus pada membangun pemahaman teknis yang solid tentang konsep-konsep berikut:
- Mendefinisikan water accounting, komponen-komponennya dan dependensi domain.
- Merancang akun air dan mengevaluasi dampak dari proyeksi dan intervensi yang berbeda pada hasil Water Accounting.
- Membedakan antara penghematan air nyata dan aktual dalam sistem pertanian melalui penyelidikan dampak intervensi skala lapangan pada penghematan air skala DAS (menggunakan REWAS).
- Mengukur interaksi antara blok irigasi yang berbeda dan menghitung aliran balik (menggunakan alat Follow the Water).
- Mengkarakterisasi DAS Cimanuk menggunakan dataset penginderaan jauh dan menyempurnakan Penghitungan Air awal lebih lanjut
Hari pertama – Pengenalan Akuntansi Air (Water Accounting)
Dibuka oleh beberapa dua sambutan pembukaan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan BAPPENAS. Peserta pelatihan diperkenalkan dengan pengetahuan dan konsep water accounting, seperti tujuan, komponen, terminologi, dan sasaran.
Hari ke-2 – Peningkatan Kapasitas Akuntansi Air (Water Accounting)
Untuk hari kedua, peserta pelatihan mengeksplorasi dampak aliran lingkungan dan jasa ekosistem pada Water Accounting dan beberapa latihan-latihan untuk mengembangkan garis besar juga diskusi tentang ketersediaan data dan aksesibilitas.
Hari ke-3 – Akuntansi Air (Water Accounting) dalam Sistem Pertanian pada Skala Berbeda
Melalui hari ketiga, peserta pelatihan belajar dan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang evapotranspirasi, memperkirakan penghematan air nyata di pertanian menggunakan alat REWAS, dan memahami dampak efisiensi irigasi melalui Follow Water Tool dan Latihan-latihan secara langsung. Sebelum menyelam ke dalam latihan, Prof. Dr. Drs. Waluyo Hatmoko, M.sc, a Profesor Riset Manajemen Sumber Daya Air, mengunjungi pelatihan untuk berbagi pengalamannya tentang pengetahuan dalam mengembangkan akuntansi air dan alokasi air di Indonesia.
Hari ke-4 – Merancang Water Account
Pada hari terakhir, pelatihan dilakukan lebih aktif dengan melakukan kerja kelompok untuk merancang water account. Ini melibatkan pengembangan ringkasan DAS dan melakukan penilaian skenario untuk penghitungan air dengan mengeksplorasi Peta Bumi untuk mendapatkan data untuk Cimanuk.
Setelah pelatihan, para peserta diharapkan untuk:
- Mengatasi tantangan data melalui penginderaan jauh.
- Pengalaman langsung dengan platform seperti Earth Map dan Google Earth Engine untuk mengekstrak dan menganalisis data.
- Kunjungan lapangan; dan
- Mengembangkan water account dan menurunkan opsi kebijakan berdasarkan hasil.
Selanjutnya, agenda dari Water Scarcity Program setelah training ini adalah membangun National Multidisciplinary Team (NMT). Tim ini terdiri dari anggota dari berbagai organisasi air (Pemerintah, swasta, universitas, dan masyarakat) yang akan mengembangkan Percontohan Water Account, Roadmap Water Accounting, Deklarasi Kelangkaan Air, dan Rencana Aksi Kelangkaan Air/Water Scarcity Action Plan (WSAP). Water Scarcity Action Plan (WSAP) akan digunakan sebagai salah satu referensi utama dalam perencanaan dan penganggaran untuk program Ketahanan Air di Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut tentang Water Scarcity Program, silakan hubungi (Bapak) Fany Wedahuditama: fany@ws-indonesia.org and/or fany.wedahuditama@gwpsea.org.
Water Security Program (WSP) ini didukung oleh the Food and Agricultural Organisation of the United Nations yang bermitra dengan the Australian Water Partnership (AWP), yang didukung oleh Pemerintah Australia.