Kick-Off: Program Water Scarcity

24 Agustus 2023

Di kawasan Asia-Pasifik, sumber daya air membentuk dasar kemakmuran agraria dan pembangunan ekonomi. Namun, meningkatnya permintaan akan kebutuhan air karena pertumbuhan penduduk, industrialisasi dan urbanisasi yang cepat, serta perubahan iklim merusak sumber daya air tersebut. Seperti sama halnya dengan negara-negara bagian dunia lainnya, Asia-Pasifik menghadapi peningkatan kelangkaan air, dengan berbagai karakteristik, penyebab dan tren di berbagai negara pada berbagai tahap perkembangan.

Indonesia mengalami tiga jenis kelangkaan air: air yang terlalu bervariasi, pemanfaatan yang berlebihan dan kualitas air yang buruk. Sementara Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua memiliki surplus ketersediaan air, Jawa, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat mengalami kelangkaan air lokal dari berbagai jenis dan tingkat keparahan. Ada kelangkaan musiman di beberapa bagian Indonesia, yang mengakibatkan air terlalu bervariasi; Selama musim kemarau, 24 dari 128 daerah aliran sungai tidak mampu memenuhi kebutuhan air. Pemanfaatan sumber daya air yang berlebihan juga menjadi masalah di Indonesia, dengan konflik air antar pengguna. Permintaan akan kebutuhan air meningkat karena tekanan ekonomi; Permintaan air untuk kebutuhan industri sendiri diperkirakan akan meningkat dari 9 miliar m3 menjadi 36 miliar m3 antara 2015 dan 2045.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional bersama dengan para pemangku kepentingan lainnya, berkolaborasi bersama United Nations Food and Agriculture Organization (FAO) untuk mengimplementasikan Asia-Pacific Water Scarcity Program di Indonesia. Program ini diimplementasikan bersama dengan para mitra teknis dari Australia, yaitu Alluvium-Amperes, yang didanai oleh Australian Water Partnership, yang didukung oleh Pemerintah Australia. Asia-Pacific Water Scarcity Program (WSP) bertujuan untuk mendukung negara-negara di Asia-Pasifik untuk mengambil langkah-langkah praktis untuk mengatasi dan mengelola kelangkaan air saat mengalami pertumbuhan populasi yang cepar dalam iklim yang berubah-ubah.

Foto 1 Diskusi Program WSP via hybrid

Keuntungan dari WSP:

WSP bertujuan untuk membawa penggunaan air dalam batas berkelanjutan dan mempersiapkan wilayah untuk masa depan yang produktif dengan lebih sedikit air melalui pembangunan kapasitas nasional dalam penghitungan air yang rutin, mempromosikan kebijakan berbasis bukti, memberdayakan pemerintah nasional untuk mengatasi tantangan sumber daya air, dan mempromosikan kerja sama regional.

Hasil-hasil WSP di Indonesia:

  1. Pembentukan Tim Multidisiplin Nasional atau National Multidisciplinary Government Teams:
    • High-Level National Multidisciplinary Team (NMT)
    • National Multidisciplinary Team Water Accounting Working Group (NMTWG)
  2. Memberikan Training terkait Water Accounting
  3. Mengembangkan Pilot Water Account (DAS Cimanuk)
  4. Memberikan Roadmap Water Accounting
  5. Memberikan Water Scarcity Action Plan (WSAP)
  6. Memberikan Water Scarcity Declaration
  7. Memberikan High-Level Regional Technical Meeting terkait Water Scarcity
  8. Memberikan Regional Water Scarcity Symposium
  9. Panduan Praktisi Regional tentang Water Accounting

Pada Senin, 21 Agustus 2023, BAPPENAS bersama Water Stewardship Indonesia (WSI) sebuah organisasi terkemuka mengenai penatalayanan air yang baik di Indonesia, Global Water Partnership Southeast-Asia (GWP-SEA) platform multi-pemangku kepentingan untuk mendorong pendekatan terpadu untuk pengelolaan sumber daya air (IWRM), FutureWater, Alluvium-Amperes dan pemangku kepentingan lainnya mengadakan Kick-Off Meeting Workshop untuk Water Scarcity Program (WSP) melalui acara hybrid untuk menginformasikan, mendiskusikan dan mendapatkan lebih banyak masukan-masukkan untuk implementasi WSP yang optimal. Pertemuan Kick-off ini diikuti oleh lintas kementerian yang mana mencapai 99 orang peserta yang hadir.

Foto 2 Situasi diskusi di ruang rapat Bappenas

Salah satu komponen penting dalam pelaksanaan WSP adalah pembentukan National Multidisciplinary Team (NMT) yang anggotanya berasal dari berbagai organisasi lintas sektor pengairan (pemerintah, sektor swasta, universitas, dan masyarakat). NMT akan memiliki peran penting dalam mengembangkan Pilot Water Account, Water Accounting Roadmap, Water Scarcity Declaration, dan Water Scarcity Action Plan (WSAP). Water Scarcity Action Plan (WSAP) akan digunakan sebagai salah satu referensi utama dalam perencanaan dan penganggaran untuk program Ketahanan Air di Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kontak (Bapak) Fany Wedahuditama: fany@ws-indonesia.org dan/atau fany.wedahuditama@gwpsea.org

Water Security Program (WSP) ini didukung oleh Food and Agricultural Organisation of the United Nations yang bekerjasama dengan Australian Water Partnership (AWP) yang didukung oleh Pemerintah Australia.

magnifiercross