Training Bersama Koalisi Air Indonesia - AWS Good Water Stewardship dan Water Funds

Setengah dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia diproduksi di daerah aliran sungai yang mengalami water stress dalam kategori 'tinggi' atau 'parah' di musim kemarau dan hal ini diperkirakan akan terus meningkat, khususnya di Pulau Jawa. Salah satu masalahnya adalah penyerapan air tanah yang berlebihan yang telah menguras akuifer di sekitar kota-kota besar dan menyebabkan penurunan tanah yang meluas, yang mengakibatkan peningkatan kejadian bencana banjir. Jika tidak ada perubahan, pada tahun 2045, dua pertiga (67%) PDB Indonesia diperkirakan akan dihasilkan di daerah aliran sungai yang sangat atau sangat tertekan (Bank Dunia, 2021). Pada saat yang sama, kebutuhan akan air terus meningkat dengan cepat karena pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi dan diperkirakan akan meningkat lagi sebanyak 31 persen pada tahun 2045. Pada tahun 2045, 31 DAS, dari 128 DAS di Indonesia, diperkirakan akan menghadapi defisit kebutuhan pasokan air.
Hal ini telah menempatkan sumber daya air di bawah tekanan yang sangat besar, yang mengakibatkan tekanan air dan meningkatnya persaingan atas air di Indonesia. Oleh karena itu, pelaku bisnis didorong untuk terus mengambil tindakan untuk mengurangi risiko terkait air, mendukung praktik pengelolaan air yang baik, dan meningkatkan reputasi mereka sebagai pengguna air yang baik. Terutama di bawah kondisi pandemi COVID-19, yang mana peruntukkan air lebih penting dari sebelumnya, hal ini diperlukan untuk memastikan keberlanjutan dari aksi-aksi yang baik antara berbagai pemangku kepentingan di tingkat daerah tangkapan.
Didorong oleh urgensi untuk bertindak dan aksi bersama untuk mengatasi tantangan-tantangan terkait air yang berkembang ini, Koalisi Air Indonesia telah menandatangani Charter Koalisi dan 9 anggotanya berkomitment untuk bekerja menuju aksi bersama atas air di tingkat DAS.Anggota Koalisi Air Indonesia saat ini adalah: Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), Yayasan Aliansi Wali Sumber Daya Air Indonesia (AWS Indonesia), Global Water Partnership Southeast Asia, PT Coca Cola Indonesia, PT Unilever Indonesia, PT LÓreal Indonesia, PT Multi Bintang Indonesia, PT Nestle Indonesia dan PT Danone Indonesia.
Yayasan AWS Indonesia dengan dukungan dari Australian Water Partnership telah memimpin training dan lokakarya tiga hari untuk Koalisi Air Indonesia pada tanggal 14, 16 dan 18 Juni. Selama tiga hari ini berfokus pada Good Water Stewardship, Standar AWS dan Water Funds untuk aksi bersama di tingkat daerah aliran sungai. YKAN memberikan masukan ahli tentang pendekatan Water Funds yang dikembangkan oleh The Nature Conservation (TNC).
Para peserta memperoleh lebih banyak pengetahuan tentang Standar AWS dan Water Funds dengan penekanan pada interaksi wilayah operasional dan daerah tangkapan, mengidentifikasi risiko-risiko dan tantangan-tantangan terkait air, pemetaan serta keterlibatan pemangku kepentingan dan bagaimana mengembangkan peta jalan (roadmap) untuk aksi bersama di tingkat daerah aliran sungai.
Melalui training dan workshop selama 3 hari ini kami tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga banyak wawasan dari anggota Koalisi Air Indonesia lainnya. Kami belajar bahwa penatalayanan air yang baik berarti kami perlu mempertimbangkan berbagai aspek DAS, seperti risiko fisik, sosial dan lingkungan, interaksi hulu dan hilir, menilai sumber pasokan air kami, dan banyak lagi. Ini akan mendukung kami untuk membuat tindakan pengelolaan air kami yang berkelanjutan dan dapat memenuhi tujuan sosial, lingkungan, dan ekonomi.
Raditya Pramudiantoro, PT Danone Indonesia.
Saya belajar banyak selama sesi training bersama ini dan itu memberi saya perspektif baru tentang bagaimana kita harus mengidentifikasi, merencanakan, dan mengelola sumber daya air kita secara berkelanjutan.
Muchtazar M.S, PT Unilever Indonesia
Koalisi Air Indonesia bertujuan untuk bertindak sebagai komunitas praktik yang berkembang dan terbuka untuk setiap organisasi yang memiliki visi dan misi yang sama dalam melindungi dan mengelola air di Indonesia secara berkelanjutan.
Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut.